Evaluasi Pelaksanaan Budaya Pemerintahan SATRIYA Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sleman
Kamis (17/08/2020), segenap struktural Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sleman mengevaluasi pelaksanaan Budaya Pemerintahan SATRIYA dengan mengundang narasumber Nursatyo Nugroho, S.Sos, MPA selaku Kepala Sub Bagian Ketatalaksanaan, Bagian Organisasi Sekretariat Daerah Kabupaten Sleman. Evaluasi dilaksanakan di Ruang Rapat Kalpataru Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sleman. Evaluasi dilaksanakan pukul 13.00 WIB sampai dengan selesai.

Budaya organisasi yang ideal harus sejalan dengan tindakan-tindakan organisasi mulai dari kepemimpinan, perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengendalian hingga pertanggungjawaban dalam pelaksanaan tugas. Keberhasilan sebuah organisasi dalam mencapai visi dan misi salah satunya sangat ditentukan oleh kuat lemahnya budaya organisasi yang dimiliki organisasi tersebut. Oleh karena itu, Dinas Lingkungan Hidup turut serta menerapkan Budaya Pemerintahan SATRIYA.
SATRIYA sendiri ialah akronim dari:
- Selaras
- Akal Budi Luhur – Jati diri
- Teladan – Keteladanan
- Rela Melayani
- Inovatif
- Yakin dan Percaya Diri
- Ahli – Profesional
Filosofi Budaya Pemerintahan SATRIYA ialah “Hamemayu Hayuning Bawono” yaitu sebagai cita-cita luhur tata nilai kehidupan masyarakat Daerah Istimewa Yogyakarta. Kemudian, makna dari “Hamemayu Hayuning Bawono” adalah kewajiban melindungi, memelihara, serta membina keselamatan dunia dan lebih mementingkan berkarya untuk masyarakat daripada memenuhi ambisi pribadi.
Budaya SATRIYA akan mendorong pencapaian output yang berkualitas, mendukung pencapaian outcame dan mendukung terwujudnya benefit/impact yang diharapkan. Melalui implementasi nilai-nilai SATRIYA, maka proses reformasi birokrasi diharapkan bisa dilakukan lebih cepat dan pelayanan lebih berkualitas.
“Kepemimpinan dan manajemen, pola pikir dan cara dalam bekerja ini yang kemudian harapannya bisa sinergi dengan budaya SATRIYA itu sendiri”, ujar Nursatyo Nugroho, S.Sos, MPA menutup evaluasi.